" Eddie..aku tak ingin melihat punggungmu, kecuali saat gerimis begini!" Kataku pada Eddie yang masih serius menatap jalanan yang licin.
" Kenapa Ellen..?" Tanyanya kemudian. " Karena aku tak ingin kau pergi!" Ujarku seraya mempererat peganganku pada pinggang Eddie.
Ia membelai tangangku yang melingkar di pinggangnya. Lalu menatapku sambil tersenyum lewat kaca sepion kecil itu. Aku membalas senyumnya. Dengan sedikit memincingkan mata akibat gerimis yang mulai menderas.
Namun kenapa kini aku harus melihat punggungmu. Jelas aku tak rela melihat kau pergi begitu saja. Andai kau sadar betapa sepinya di balik punggungmu. Karena kita satu, seperti yang pernah kau bilang dulu. Kini aku menatap punggung sepi itu sambil mengusap airmata yang menderas di bukit pipiku. Menatap punggungmu hingga hilang di ujung jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar