Selasa, 18 Juni 2013

FF : Gadis Misterius

Gadis itu berdiri di dermaga setiap sore. Aku tak tahu namanya, dengan rambut panjang hampir menyentuh pinggul. Warna kulitnya putih, bersih. Sudah hampir satu bulan aku mengamatinya. Dia mengenakan baju warna putih dengan bawahan rok dengan warna senada. Aku mengamatinya di teras home stay milikku tante Ariany. Aku tak tahu dari arah mana dia datang, setiap aku melihatnya di dermaga, gadis bermata teduh itu selalu sudah berada di sana. Duduk, mengamati ombak yang berdeburan dan senja yang indah.

    Aku semakin penasaran dengan gadis itu. Baru kali ini aku melihat gadis dengan mata seteduh itu. Dan ada rasa yang begitu aneh dalam hatiku. Seperti perasaan bahagia ketika aku melihat gadis itu. Apakah aku jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis yang belum aku kenal sama sekali?

    "Rangga? Sedang apa kamu ? " Tiba-tiba tante Ariany datang dan membuyarkan lamunanku. "Oh tante, Rangga sedang mengamati gadis di dermaga itu" Tanganku menunjuk ke arah dermaga yang ku maksud.
    "Yang mana sih Rangga?"
    " Itu tante, gadis yang rambut panjang, pakai rok panjang warna putih" Aku mencoba menjelaskan mengenai gadis itu.
    " Rangga, kamu melihatnya?" Tante Ariany memegang bahuku. " Namanya Tari, anak pak Sugeng. Tari meninggal tenggelam di pantai. Saat menikmati senja di dermaga itu, tiba-tiba ombak besar datang dan menarik tubuhnya ke tengah laut. Dan keesokkan harinya Tari di temukan sudah meninggal." Tante menjelaskan panjang lebar.

    Aku tak percaya, tubuhku kaku. Saat ku lihat lagi ke arah dermaga gadis itu sudah tidak berada di sana.

Rabu, 05 Juni 2013

Musim

Embun, kamu tahu apa yang sedang ku pikirkan..???
Dua hari ini aku melihatmu, aku ingin bercerita.
Sekalipun aku tahu, kamu tak akan bisa menjawabnya..
Embun, musim tak seperti dulu lagi,
Ia ingkar janji embun,
Seharusnya kemarau sudah datang, tapi apa yang terjadi ia terlambat.
Bahkan hujan masih menemaniku sampai sekarang, hujan masih saja datang dengan derasnya.
Lalu kapan kemarau datang..? Kapan aku melihat mentariku datang dikala pagi?
Yang ku lihat hanya mendung hitam yang menggantung..?
Hanya kamu embun yang bisa membuatku tersenyum di kala pagi.