Jumat, 16 Desember 2011

This is the reality...


Aku mungkin tak seperti kalian,aku memang tak seberuntung kalian,,
tak bisa dipungkiri semua orang punya masa lalu,aku,kamu,kalian,dan mereka punya masalalu,entah buruk atau tidak,,
Kita hidup melewati fase-fase kehidupan,mulai dari lahir,belajar bicara,belajar berdiri,belajar bejalan,lalu kita menuju fase dimana kita mulai mencari jati diri,disitulah kita mulai melakukan banyak kesalahan dari kesalahan yang kecil hingga yang fatal.
ada yang orang tuanya tidak peduli dengan pertumbuhan buah hatinya,ada juga yang peduli sampai medidik bak militer atau bahkan “sangkar  emas”.ada pula yang orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga tak memperhatikan anaknya.
Mereka yang tak memperdulikan buah hatinya,contoh seorang anak jalanan,mereka adalah korban kejamnya dunia mereka dituntut untuk mencari uang untuk keluarga,ibunya yang juga tak mampu membiayai sekolah hanya bersikap cuek,karena mereka juga tak punya pilihan lain.Bagi anak-anak itu jalan adalah tempat mereka,walapun harus tidur beralaskan bumi dan beratap langit,bagi mereka yang sedikit beruntung bisa menempati rumah kardus masih bisa merasakan kehangatan mesti kadang angin menyelinap melewati celah-celah kardus,pagi hari ketika mereka bangun tanpa mandi atau sikat gigi mereka beranjak mencari uang,mengamen diperempatan kota ketika lampu merah menyala,atau menjual suara mereka dibus kota.Ketika mereka mendapatkan uang recehan dengan senang hati mereka membeli nasi untuk makan hari itu.Saat yang menyenangkan ketika bertemu dan mengobrol dengan teman sebaya mereka dengan profesi yang sama,bercanda ditrotoar bernyanyi bersama,memetik senar gitar mereka masing-masing.
Bagi mereka yang berada dalam “sangkar emas”,mungkin sangat tidak nyaman,mereka hanya boleh keluar jika sekolah dan ketika pulang dijemput dengan sopir pribadi mereka,mereka tidak bisa bercanda dengan teman-teman mereka ketika pulang sekolah,tidak bisa berjalan pulang bersama.Bagi orang tua mereka ini adalah didikan yang tepat untuk anak-anak mereka.Mereka selalu mengawasi setiap gerak anak-anaknya..
anak-anak mereka bisa saja berontak,mereka bisa baik dirumah,lihat saja jika mereka diluar rumah  mereka bisa berubah menjadi liar.Orang Tua mereka tidak mengimbangi didikan mereka itu,mereka tidak bisa menjadi teman anak mereka sendiri,jika orang tua bisa menjadi teman untuk anak mereka,anak-anak mereka tidak akan takut untuk bercerita,bagaimana teman-teman disekolah,atau tentang yang lebih pribadi.Jika orang tua hanya mengekang ,tanpa memperdulikan efek dan resikonya,sang anak hanya bisa mengeluarkan keluh kesahnya pada sahabat mereka,ya jika si sahabat menyarankan hal baik,lalu bagaimana jika si sahabat itu menjerumuskan mereka pada dunia gelap misalnya. Ini patut diwaspadai bagi semua orang tua dan calon orang tua.
Lalu bagaimana dengan anak seorang pengusaha yang sangat sibuk..??
mereka akan merasa tidak diperdulikan,mereka hanya dijejali dengan uang orang tua mereka,mereka seperti tak punya teman,punya rumah besar tapi sepi tak ada canda tawa didepan televise atau ruang keluarga.Mereka akan mencari kesenangan diluar rumah,mungkin kesenangan yang berlebihan.

Hidup itu adalah sebuah perjuangan untuk menuju kebahagiaan yang kamu ingin.
tak ada yang berbeda,kita sama-sama berjalan pada tujuan kita masing,hanya saja yang berbeda dimana kita melangkah.

Senin, 12 Desember 2011

senja dilangit desaku

angin sore itu tak begitu kencang,daun pisang disamping rumah bergoyang lemah tertiup angin sore itu.
cuaca sore ini begitu cerah tak ada awan kelabu tergantung dilangit,aku sedang menikmati acara televisi diruang tengah bersama kakak perempuanku,sesekali kami bercanda,atau meributkan hal sepele yang ada ditelevisi.
kakakku lulusan S1 Fisika yang masih mencari cari pekerjaan,sedih melihat dia masih dirumah saja.
Tiba-tiba ayah yang sedang berada diteras rumah memanggil kami.
"nduk kesini o.."
"kenapa yah..?" tanyaku heran
"lihatlah awan itu"kata ayah seraya memandang ke atas
seketika aku dongakkan kepalaku menatap langit,gumpalan awan putih yang indah,awan itu terkena sinar senja matahari,merah warnanya...bagiku itu adalah pemandangan yang indah sore ini,tapi bagi ayah itu pertanda buruk. ayah mulai menasehatiku...
"adik,hati-hati ya diMalang,jaga diri,gag usah maen kemana-mana kalo emang gag penting"
"iya ayah...adik tau.."

aku merasakan kekawatiranmu ayah,ayah meninggalkan aku sendiri diteras rumah.
mataku masih menatap awan senja itu,menerawang jauh..
aku mengingat kejadian sebelum ini,aku memang sering membuat kesalahan,tapi mungkin kesalahanku ini yang paling fatal,aku ingin memperbaiki diriku.
ayah,ibu,maafkan buah hatimu ini yang selalu membuat kalian bersedih,aku ingin berlutut dan mencium kaki kalian,aku ingin minta maaf,aku ingin memeluk kalian,aku tak ingin bertengkar dengan kalian lagi,aku bosan bertengkar,aku ingin membahagiakan kalian,,
suatu saat aku akan buktikan pada kalian,aku bisa membuat kalian tersenyum bangga atas kerja kerasku..

Minggu, 04 Desember 2011

kupu-kupu yang dapatkan kebebasan...

flashback.....
dulu.....ibu memperlakukan aku layaknya anak TK walopun aku sudah duduk di bangku SMA,awalnya aku trima saja,tapi lama2 aku bosan begini terus...aku iri melihat teman2ku,bebas keluar rumah untuk maen,sedangkan aku tag pernah sekalipun keluar rumah walau itu hari minggu,..
aku hanya bisa alasan belajar kelompok untuk bisa pergi dari rumah...itupun jam dibatasi,aku mulai pulang sekolah telat,selalu pulang sore...dan kalo aku menginap dirumah nenek dikota itu hal yang paling aku suka,karena aku bisa bebas keluar rumah...
aku tau ortu memperlakukan aku seperti itu karena mereka peduli,tapi tidak begitu caranya,mereka terlalu mengekangku,itu yang membuaatku menjadi liar,aku tak ingin munafik dengan diriku,aku memang gadis liar.
rumahku aku semakin tak tahan untuk tinggal dirumah,aku lebih sering bertengkat dengan ibu,aku hanya menutupi telingaku jika ibu sedang mengomel tak tahan rasanya tiap hari hanya makian yang ku dapatkan.
aku semakin menjadi ketika ibu hanya memperdulikan kakakqu,semuanya hanya untuk kakakqu saja...
aku merasa ibu tak adil...ibu hanya adil ketika aku sakit..ibu hanya menangisiku ketika aku sakit parah..
berbeda dengan ayahku,ayahku tak pernah sedikitpun membentakqu ayah sosok orang yang sabar dan penyayang,ayah hanya bisa diam jika ibu memarahiku.
sejak itu aku bertekat setelah lulus SMA aku harus melanjutkan kuliah diluar kota,dan Kota Malang adalah kota impianku sejak dulu...ada alasan tersendiri kenapa aku memilih kota malang.
malah ibu menyarankan aku untuk kuliah dijogja,heemmm...jogja..aku tidak mau kejogja..
dan akhirnya aku kuliah di Malang,pintu kebebasan didepan mataku..
aku mendapatkan kebebasanku disini,di Kota Malang,.





"aku bagai kupu2 dalam sangkar emas,sangkarku memang terbuat dari emas,tapi aku tak bisa bebas mencari madu dibunga2 yang indah itu...
tapi kini si kupu2 dapat terbang bebas kesan kemarii....hinggap dibunga yang satu ke bunga yang lain...
tapi bukan berarti aku "koepoe-koepoe liar"
jangan pernah menyerah untuk dapatkan kebebasanmu...
"FREEDOM" "