Senin, 05 Mei 2014

Rindu Kopi




Sudah sesiang ini aku bukannya ingin tidur malah ingin minum kopi. Ini siang begitu terik, seharusnya aku tetap di dalam kamar, mencumbui guling hingga terlelap. Namun secangkir kopi panas memanggil-manggilku, di siang yang begitu terik ini. Ini bukan siang yang lembab kau tahu..?

    Tadi pagi aku memang belum mencicipinya, aku hanya minum secangkir teh. Persediaan kopi instanku sudah habis, semalam aku lembur hingga mata ini terasa kebal untuk terpejam. Lalu kemana aku menemukan secangkir kopi yang kumau? Warung kopi ? pastinya sudah tutup. Kafe ? pastinya belum buka.

    " Hey nyonya kopi..! kenapa mematung di dekat jendela yang terlalu silau itu...??" Raya menatapku sinis. " Tak apa, aku hanya bingung..aku ingin kopi, tapi tak tau kemana belinya.." mukaku masih menatap keluar jendela tanpa menoleh ke arah Raya.

    " Ini...!" Raya melemparkan sebungkus kopi instan, rasa mochachino. Aku menoleh, ku dapati senyumnya yang tak pernah ku tau selama ini.

    " Kenapa Diandra ?" Tanyanya, masih di depan pintu kamarku. " Aku rindu ayah..!" sambarku kemudian.

    " Sudah berapa lama tak bertemu ?"

    " Entah, aku tak ingat !"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar