Add caption |
Mungkin sore itu adalah perbincangan kita paling
berat, aku tahu perbincangan ini akan sampai pada waktunya. Mungkin perasaan
dan hatiku campur aduk kala itu, ada senang dan juga sedih. Aku senang karena
memang dari dulu kamu mau membahas mengenai masa depan kita, masih tentang aku
dan kamu, itu yang meyakinkanku bahwa kamu memang laki-laki, bukan lagi cowok Cuma
mau bersenang-senang denganku. Dan kali ini pembahasan kita mengenai masa depan
sudah mulai melibatkan sisi orang tua dalam pembicaraan ini, berat memang.
Untuk melangkah lebih jauh lagi memang perjalanan
kita masih panjang, masih ada perjuangan berat didepan mata. Kita masih banyak
kekurangan, masih belum banyak bekal yang kita punya, aku setuju soal itu, aku
pun masih banyak kekurangan, namun dengan berjalannya waktu kita masing2 akan
sama2 belajar sama2 memperbaiki diri.
Aku
setuju denganmu, menikah bukan hanya tentang cinta aku dan kamu, tapi menikah
juga untuk mempersatukan dua keluarga besar. Menikah tidak cukup dengan modal
cinta, masih ada modal agama, materi, mental. Dan kita belum punya banyak
tentang itu semua. Aku sadar kita belum mampu dengan itu semua, tapi masalah
pengertian, saling menghormati, saling mengingatkan insyaallah kita sudah siap.
Lima tahun bukan waktu yang singkat untuk saling memahami watak masing-masing,
sudah banyak hal yang kita lalui bukan.
Berjuang sama-sama lagi untuk masa
depan yaa...jangan lupa perjuangan aku didepan ibumu ya :) dan tentunya juga
dalam do'amu..
memang benar jodoh, mati, dan rejeki semua di tangan Allah, tapi usaha dan do'a jangan sampai menyerah..
Terima kasih sudah menjadi teman dalam segala
suasana, dan tetap seperti ini sampai kapanpun..
Semoga kita berjodoh ammiiiinnn....